28 December, 2016

#30 Menikmati Pesona Pantai Angsana

Tepat tujuh tahun yang lalu di penghujung tahun 2009 adalah kali pertama saya menginjakkan kaki di pantai Angsana. Kala itu, pantai ini sangat sepi. Tidak lebih dari 10 (sepuluh) rumah penduduk berdiri persis di bibir pantai Angsana. Tidak ada pula wisatawan atau pengunjung ke pantai ini kecuali saya bersama teman-teman. 



Saya belum pernah sekalipun ke Bali ataupun ke Lombok. Namun saya meyakini saat, itu jika kawasan pantai ini dikelola dengan tepat, pantai akan ini menjadi destinasi wisata pantai yang sangat potensial untuk berkembang sebagaimana kawasan-kawasan pantai yang ada di Bali atau di Lombok. Keyakinan saya saat itu didasari pada beberapa alasan:
Pertama, pasir di pantai Angsana sangat bersih dan halus. Warna pasirnya krem cenderung putih dan bersih. Sedikit berbeda dengan pantai yang pernah saya lihat sebelumnya. Pantai ini seperti “kawasan yang belum terjamah”, sehingga hampir tidak ada sampah yang berserakan. Kedua, bibir pantai Angsana sangat landai, bahkan jarak antara batas bibir pantai dengan laut lepas cukup luas. Ketiga, ombaknya lebih tenang jika dibandingkan dengan pantai lain misalnya, Pantai Pagatan dan Pantai Sungai Loban yang sama-sama ada di Kabupaten Tanah Bumbu. Keempat, area yang cukup luas dan landai berada di pinggiran pantai Angsana sangat mungkin dibangun semacam penginapan. Alasan kelima adalah eksotika terumbu karang. Informasi terumbu karang ini saya dapatkan dari warga sekitar. Menurut mereka di lepas pantai Angsana ini terdapat kawasan terumbu karang yang sangat indah. Saat itu saya belum begitu “ngeh” informasi terumbu karang tersebut. Selang beberapa bulan baru saya melihat hasil jepretan berupa terumbu karang Angsana ini di kantor Bappeda Kabupaten Tanah Bumbu. Ternyata memang bagus. Kelak snorkeling ini akan menjadi andalan destinasi wisata pantai Angsana.


Sekilas tentang Angsana

Angsana sejatinya adalah nama salah satu desa di Kabupaten Tanah Bumbu. Nama Angsana juga menjadi salah satu kecamatan baru hasil pemekaran dari Kecamatan Satui. Di desa Angsana ini terdapat sebuah pantai yang disebut pantai Angsana. Pantai Angsana menjadi penambah destinasi wisata Kalimantan Selatan, selain Pantai Tangkisung, Pantai Batakan, Pantai Pagatan dan Pantai Rindu Alam yang lebih dahulu dikenal luas.

Letak Pantai Angsana ada di pesisir timur Provinsi Kalimantan Selatan. Dari Banjarmasin, dapat ditempuh selama 5 jam perjalanan darat. Sementara jika kita berangkat dari Batulicin, ibukota Kabupaten Tanah Bumbu, cukup ditempuh dalam waktu sekitar 1,5 jam. Alternatif lain adalah menggunakan angkutan udara, dari Banjarmasin menuju Batulicin yang ditempuh dalam waktu 35 menit. Sebelum menuju pantai, kita akan melewati kebun kelapa sawit sepanjang 8 km dari jalan Provinsi. Sayangnya jalan ini masih belum aspal, karena sepertinya jalan ini merupakan jalan perusahaan. Jika anda datang pada saat menjelang sore, jangan anda lewatkan pemandangan sunset. Sunset di atas laut sangat indah. Sementara bagi mereka yang jauh dan menginap, telah banyak tersedia berbagai ragam fasilitas penginapan, dari kelas ekonomi hingga eksekutif. Untuk yang standar keluarga tersedia penginapan pada kisaran Rp250.000 per malam. Keuntungan bagi yang menginap adalah anda dapat menikmati pula pemandangan sunrise di ufuk timur katulistiwa.




Pantai Angsana yang semakin “bersolek”

Tujuh tahun itu telah berlalu. Liburan akhir tahun 2016 ini saya kembali ke pantai Angsana. Kali ini bersama dengan keluarga. Banyak perbedaan pantai Angsana yang dulu dan sekarang. Keyakinan saya tujuh tahun silam menjadi nyata. Kini pantai Angsana telah bersolek menyambut para wisatawan dari berbagai penjuru daerah. Ada banyak fasilitas dan aktivitas yang ditawarkan oleh pantai ini.

Ombaknya yang tenang dan landai cukup menjadikan pantai Angsana menjadi favorit tempat berenang. Tidak usah jauh ke laut lepas, anda yang belum mahir berenangpun dapat dengan puas berenang di pantai ini. Jika anda masih khawatir, anda dapat menyewa pelampung yang banyak tersedia di sana. Rasanya seperti berenang di kolam renang yang sangat luas. 

Selain berenang dan menikmati desiran ombak serta hembusan angin khas pantai, anda juga dapat menikmati pemandangan pantai dari ujung timur ke ujung barat menggunakan motor jenis All Terrain Vehicle a.k.a ATV. Motor jenis ini sangat mudah digunakan. Tidak hanya orang dewasa, bahkan anak-anak di atas 5 (lima) tahun pun dapat mengendarai. Harganya relatif mahal (untuk ukuran saya sih... he he), tapi sepadan dengan biaya bahan bakar yang dihabiskan, dan tentunya sepadan pula dengan kepuasan yang didapat. Per  15 menit untuk satu unit motor ini disewakan seharga Rp50.000,- 



Fasilitas lainnya adalah banana boat yang ditarik oleh sebuah speed boat. Satu banana boat dapat diisi oleh sekitar 5-7 orang. Anda akan diajak menyisir pantai Angsana sebanyak 2 (dua) trip dari ujung timur ke barat pantai. Anak di atas 5 (lima) tahun pun dapat pula naik banana boat dengan dipegang oleh orang dewasa. Sebagai standar keselamatan, setiap orang menggunakan baju pelampung yang melekat pada tubuh anda. Jadi meskipun anda belum bisa berenang, anda tidak perlu khawatir naik banana boat. Untuk bisa menikmati banana boat, satu orang dibandrol Rp25.000,-.



Fasilitas yang paling utama di destinasi ini tentunya adalah snorkeling. Hal ini tidak banyak kita jumpai pada pantai-pantai lainnya. Saya sendiri kebetulan belum ke sana. Informasi berikut hanya berdasarkan dari narasumber. Setidaknya ada tiga spot yang bagus untuk snorkeling, yakni Sungai Dua Laut, Batu Anjir dan Karang Kima. Untuk menuju ke sana telah tersedia perahu-perahu dari masyarakat sekitar. Saat ini alat untuk snorkeling dan perahu beserta pemandu jalan telah tersedia dalam satu paket. Informasi terakhir dari masyarakat di sana, kita perlu merogoh kocek sebesar Rp350.000, untuk satu trip perjalanan. Satu perahu ini dapat diisi sekitar sepuluh orang.


Terakhir adalah fasilitas yang tersedia adalah tempat belanja baik untuk makan maupun cinderemata. Di kawasan ini tersedia beberapa warung makan. Namun jika anda tertarik dengan masak dan makan bersama keluarga ataupun kolega, itu lebih baik. Tentunya kebersamaan akan didapat. Terdapat beberapa lahan yang cukup luas berada di sekitar penginapan yang dapat digunakan sebagai tempat memasak dan makan bersama di kawasan pantai. Suasana pantai akan menambah kenikmatan makan bersama. Sementara untuk warung cinderemata juga tersedia di sana. Anda dapat membeli kaos, topi atau pernak-pernik lain yang bertuliskan Angsana Beach.



Bagaimana menurut anda? Apakah anda tertarik ke Pantai Angsana untuk mengisi liburan anda? Ayo kita ke Angsana........ #WonderfulIndonesia #TanahBumbu #Angsana #KalimantanSelatan (Abdurrahman, @banjarbaru 27 Desember 2016).
 

22 November, 2016

#29 MIPA ULM Goes To BPS Kalimantan Selatan Province






BPS Provinsi Kalimantan Selatan pada tanggal 16 November 2016 kedatangan tamu dari mahasiswa-mahasiswi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarbaru. Dengan diantar oleh Bus Kampus, sekitar 90 lebih mahasiswa(i) berserta 3 orang dosen mengunjungi Gedung kantor baru BPS Provinsi Kalimantan Selatan yang berlokasi di Jalan Trikora Banjarbaru. Kegiatan ini bertajuk Study Tour Sarasehan Matematika

Acara dibuka langsung oleh Kepala BPS Provinsi Kalimantan Selatan, Ibu Ir. Diah Utami, M.Sc. Dalam sambutannya beliau menyampaikan, BPS Provinsi Kalimantan Selatan menyambut baik acara study tour ini. Semoga setelah acara ini para mahasiswa (i) dapat mengenal lebih dekat BPS, beserta kegiatan-kegiatan Statistik dan aplikasi ilmu matematika di BPS.

Acara inti dilanjutkah dengan paparan mengenai BPS dan aplikasi ilmu matematika di BPS, yang disampaikan oleh ibu Rohdiana Kurniawati, S.ST dan Abdurrahman. Berikut ini adalah slide presentasi pengenalan BPS dan kegiatan-kegiatan statistik di BPS Provinsi Kalimantan Selatan. Bagi yang berminat, silahkan unduh pada link ini.

16 August, 2016

#28 Sang Saka Merah Putih itu Berkibar di Puncak Bukit Batas

Oleh: Abdurrahman


     Ada banyak cara orang mengekspresikan hari kemerdekaan negara kita Indonesia, 17 Agustus. Begitu pula dengan kami, pecinta travelling; Ricky, Raden, Yanu dan ane sendiri Abdurrahman. Oh ya, ini bukan dalam konteks ashobiyah, yang bagi sebagian saudara kita diyakini sebuah keharaman. Tidak, ane bukan mengangkat masalah ini. Ane tetap mencintai Islam dan menjunjung tinggi Islam di atas segalanya. Saudara se-Islam di mana saja berada tanpa sekat ashobiyah.




     Kembali ke topik Hari Kemerdekaan Indonesia. 71 tahun Indonesia telah menyatakan kemerdekaannya. Maka dengan semangat mensyukuri nikmat merdeka tersebutlah, kami melakukan pendakian selama 1,5 jam menuju puncak puncak Bukit Batas, Kawasan Danau Riam Kanan, Kabupaten Banjar. Sesampainya di puncak, dengan rasa antara lega dan lelah, kami kibarkan sang “Merah-Putih”.


    Inilah bentuk kesyukuran itu. Berkibarlah sang Merah Putih. Dirgahayu Indonesiaku...