Tepat tujuh
tahun yang lalu di penghujung tahun 2009 adalah kali pertama saya menginjakkan
kaki di pantai Angsana. Kala itu, pantai ini sangat sepi. Tidak lebih dari 10 (sepuluh)
rumah penduduk berdiri persis di bibir pantai Angsana. Tidak ada pula wisatawan
atau pengunjung ke pantai ini kecuali saya bersama teman-teman.
Saya belum pernah sekalipun ke Bali ataupun ke Lombok. Namun saya meyakini saat, itu jika kawasan pantai ini dikelola dengan tepat, pantai akan ini menjadi destinasi wisata pantai yang sangat potensial untuk berkembang sebagaimana kawasan-kawasan pantai yang ada di Bali atau di Lombok. Keyakinan saya saat itu didasari pada beberapa alasan:
Pertama, pasir di pantai Angsana sangat bersih dan
halus. Warna pasirnya krem cenderung putih dan bersih. Sedikit berbeda dengan
pantai yang pernah saya lihat sebelumnya. Pantai ini seperti “kawasan yang
belum terjamah”, sehingga hampir tidak ada sampah yang berserakan. Kedua, bibir
pantai Angsana sangat landai, bahkan jarak antara batas bibir pantai dengan
laut lepas cukup luas. Ketiga, ombaknya lebih tenang jika dibandingkan dengan
pantai lain misalnya, Pantai Pagatan dan Pantai Sungai Loban yang sama-sama ada
di Kabupaten Tanah Bumbu. Keempat, area yang cukup luas dan landai berada di
pinggiran pantai Angsana sangat mungkin dibangun semacam penginapan. Alasan kelima
adalah eksotika terumbu karang. Informasi terumbu karang ini saya dapatkan dari
warga sekitar. Menurut mereka di lepas pantai Angsana ini terdapat kawasan
terumbu karang yang sangat indah. Saat itu saya belum begitu “ngeh” informasi terumbu karang tersebut.
Selang beberapa bulan baru saya melihat hasil jepretan berupa terumbu karang Angsana ini di kantor Bappeda Kabupaten
Tanah Bumbu. Ternyata memang bagus. Kelak snorkeling
ini akan menjadi andalan destinasi wisata pantai Angsana.Saya belum pernah sekalipun ke Bali ataupun ke Lombok. Namun saya meyakini saat, itu jika kawasan pantai ini dikelola dengan tepat, pantai akan ini menjadi destinasi wisata pantai yang sangat potensial untuk berkembang sebagaimana kawasan-kawasan pantai yang ada di Bali atau di Lombok. Keyakinan saya saat itu didasari pada beberapa alasan:
Sekilas tentang Angsana
Angsana sejatinya
adalah nama salah satu desa di Kabupaten Tanah Bumbu. Nama Angsana juga menjadi
salah satu kecamatan baru hasil pemekaran dari Kecamatan Satui. Di desa Angsana
ini terdapat sebuah pantai yang disebut pantai Angsana. Pantai Angsana menjadi
penambah destinasi wisata Kalimantan Selatan, selain Pantai Tangkisung, Pantai
Batakan, Pantai Pagatan dan Pantai Rindu Alam yang lebih dahulu dikenal luas.
Letak Pantai
Angsana ada di pesisir timur Provinsi Kalimantan Selatan. Dari Banjarmasin,
dapat ditempuh selama 5 jam perjalanan darat. Sementara jika kita berangkat
dari Batulicin, ibukota Kabupaten Tanah Bumbu, cukup ditempuh dalam waktu
sekitar 1,5 jam. Alternatif lain adalah menggunakan angkutan udara, dari
Banjarmasin menuju Batulicin yang ditempuh dalam waktu 35 menit. Sebelum menuju
pantai, kita akan melewati kebun kelapa sawit sepanjang 8 km dari jalan
Provinsi. Sayangnya jalan ini masih belum aspal, karena sepertinya jalan ini
merupakan jalan perusahaan. Jika anda datang pada saat menjelang sore, jangan
anda lewatkan pemandangan sunset. Sunset di atas laut sangat indah.
Sementara bagi mereka yang jauh dan menginap, telah banyak tersedia berbagai
ragam fasilitas penginapan, dari kelas ekonomi hingga eksekutif. Untuk yang
standar keluarga tersedia penginapan pada kisaran Rp250.000 per malam. Keuntungan
bagi yang menginap adalah anda dapat menikmati pula pemandangan sunrise di ufuk timur katulistiwa.
Pantai Angsana yang semakin
“bersolek”
Tujuh tahun itu
telah berlalu. Liburan akhir tahun 2016 ini saya kembali ke pantai Angsana.
Kali ini bersama dengan keluarga. Banyak perbedaan pantai Angsana yang dulu dan
sekarang. Keyakinan saya tujuh tahun silam menjadi nyata. Kini pantai Angsana
telah bersolek menyambut para wisatawan dari berbagai penjuru daerah. Ada
banyak fasilitas dan aktivitas yang ditawarkan oleh pantai ini.
Ombaknya yang
tenang dan landai cukup menjadikan pantai Angsana menjadi favorit tempat
berenang. Tidak usah jauh ke laut lepas, anda yang belum mahir berenangpun
dapat dengan puas berenang di pantai ini. Jika anda masih khawatir, anda dapat
menyewa pelampung yang banyak tersedia di sana. Rasanya seperti berenang di kolam
renang yang sangat luas.
Selain berenang
dan menikmati desiran ombak serta hembusan angin khas pantai, anda juga dapat
menikmati pemandangan pantai dari ujung timur ke ujung barat menggunakan motor
jenis All Terrain Vehicle a.k.a ATV.
Motor jenis ini sangat mudah digunakan. Tidak hanya orang dewasa, bahkan
anak-anak di atas 5 (lima) tahun pun dapat mengendarai. Harganya relatif mahal
(untuk ukuran saya sih... he he), tapi
sepadan dengan biaya bahan bakar yang dihabiskan, dan tentunya sepadan pula
dengan kepuasan yang didapat. Per 15
menit untuk satu unit motor ini disewakan seharga Rp50.000,-
Fasilitas
lainnya adalah banana boat yang
ditarik oleh sebuah speed boat. Satu banana boat dapat diisi oleh sekitar 5-7
orang. Anda akan diajak menyisir pantai Angsana sebanyak 2 (dua) trip dari
ujung timur ke barat pantai. Anak di atas 5 (lima) tahun pun dapat pula naik banana boat dengan dipegang oleh orang dewasa.
Sebagai standar keselamatan, setiap orang menggunakan baju pelampung yang
melekat pada tubuh anda. Jadi meskipun anda belum bisa berenang, anda tidak
perlu khawatir naik banana boat. Untuk
bisa menikmati banana boat, satu
orang dibandrol Rp25.000,-.
Fasilitas yang
paling utama di destinasi ini tentunya adalah snorkeling. Hal ini tidak banyak kita jumpai pada pantai-pantai
lainnya. Saya sendiri kebetulan belum ke sana. Informasi berikut hanya
berdasarkan dari narasumber. Setidaknya ada tiga spot yang bagus untuk snorkeling, yakni Sungai Dua Laut, Batu
Anjir dan Karang Kima. Untuk menuju ke sana telah tersedia perahu-perahu dari
masyarakat sekitar. Saat ini alat untuk snorkeling
dan perahu beserta pemandu jalan telah tersedia dalam satu paket. Informasi terakhir
dari masyarakat di sana, kita perlu merogoh kocek sebesar Rp350.000, untuk satu
trip perjalanan. Satu perahu ini dapat diisi sekitar sepuluh orang.
Terakhir adalah
fasilitas yang tersedia adalah tempat belanja baik untuk makan maupun
cinderemata. Di kawasan ini tersedia beberapa warung makan. Namun jika anda
tertarik dengan masak dan makan bersama keluarga ataupun kolega, itu lebih
baik. Tentunya kebersamaan akan didapat. Terdapat beberapa lahan yang cukup
luas berada di sekitar penginapan yang dapat digunakan sebagai tempat memasak
dan makan bersama di kawasan pantai. Suasana pantai akan menambah kenikmatan
makan bersama. Sementara untuk warung cinderemata juga tersedia di sana. Anda
dapat membeli kaos, topi atau pernak-pernik lain yang bertuliskan Angsana Beach.
Bagaimana menurut
anda? Apakah anda tertarik ke Pantai Angsana untuk mengisi liburan anda? Ayo kita ke Angsana........ #WonderfulIndonesia #TanahBumbu #Angsana
#KalimantanSelatan (Abdurrahman, @banjarbaru 27 Desember 2016).