24 March, 2020

#47 Dana Desa Menjadikan Desa-Desa di Perbatasan semakin Baik


Berdasarkan Survei Potensi Desa, selama tahun 2014-2018, pulau-pulau terdepan/ perbatasan di Indonesia mengalami perbaikan kondisi dalam beberapa hal. Persentase desa dengan prasarana transportasi darat naik dari sekitar 59,57 persen menjadi 63,80 persen. Hal ini tidak lepas dari peningkatan kualitas jalan utama desa, di mana persentase desa dengan jalan yang diaspal/dibeton meningkat dari sekitar 54,43 persen menjadi 62,39 persen.



Ini adalah salah satu temuan penting dari hasil penelitian “Analisis Perbandingan Kondisi Pembangunan Desa Sebelum Dan Sesudah Program Alokasi Dana Desa” oleh Ema Tusianti dan Dimas Hari Santoso (2019).


Penelitian ini menggunakan Uji Statistik McNemar untuk melihat apakah terjadi perubahan kondisi desa antara tahun 2014 dengan tahun 2018 sebagai dampak dari implementasi dana desa oleh pemerintah. Data yang digunakan bersumber dari data Potensi Desa (Podes) tahun 2014 dan Podes 2018 yang dicatat oleh Badan Pusat Statistik (BPS).


Penelitian ini menjadi menarik karena mengambil latar belakang isu ketimpangan pembangunan di wilayah perkotaan dengan di perdesaan. Dana desa disebut sebagai salah satu kebijakan yang diambil pemerintah untuk memperkecil gap/ketimpangan tersebut. Secara spesifik kajian ini bertujuan untuk menggambarkan dampak pemberian dana desa secara tidak langsung dengan membandingkan berbagai aspek kesejahteraan masyarakat pada momen sebelum dan sesudah dana desa diberikan.  


Hasil kajian menunjukkan bahwa terdapat perubahan yang signifikan dalam berbagai aspek, di antaranya pembangunan prasarana dasar, pelayanan sosial, ekonomi, dan lingkungan. Hal ini terjadi pada hampir semua desa di Indonesia, baik pada desa-desa di perbatasan maupun desa-desa di seluruh Indonesia. Hasil kajian juga menunjukkan terdapat peningkatan penyediaan infrastruktur; fasilitas kesehatan; dan pendidikan yang signifikan pada desa-desa di perbatasan.


Dengan demikian, dana desa secara nyata berkontribusi terhadap peningkatan pembangunan di perdesaan. Kebijakan dana desa dapat terus dilanjutkan agar ketimpangan pembangunan di kedua kelompoka wilayah dapat semakin mengecil.

Hasil lengkap kajian ini dapat diakses dan diunduh file dengan bentuk ekstensi pdf pada portal www.bps.go.id di menu publikasi. (Bjb, 24-03-2020)

#46 Sensus Penduduk Online*

*Tulisan dengan judul dan isi yang sama ini bersumber dari Kolom Opini yang ditulis oleh Abdurrahman di Harian Radar Banjarmasin edisi Kamis, 13 Februari 2020.

Sensus Penduduk tahun 2020 akan tercatat dalam sejarah bangsa Indonesia sebagai sensus penduduk modern pertama. Untuk kali pertama Indonesia menggunakan metode dengan basis data kependudukan yang bersumber dari registrasi penduduk (e-KTP) untuk kemudian dilakukan pembaruan data secara online. Metode ini memungkinkan setiap penduduk untuk memperbarui data kependudukannya secara mandiri dengan memanfaatkan jaringan internet.
Masyarakat dapat memperbarui data keluarganya dengan mengakses laman situs di https://sensus.bps.go.id yang dijadwalkan pada tanggal 15 Februari hingga 31 Maret 2020. Masyarakat cukup menyiapkan data kartu keluarga yang berisi nomor kartu keluarga dan Nomor Induk Kependudukan (NIK) serta nomor akte nikah/cerai bagi yang sudah berkeluarga. Kemudian tinggal mengisi formulir online, yang berisi tentang nama, tempat tinggal, tanggal lahir, pendidikan dan pekerjaan. Dalam satu keluarga cukup salah seorang, baik kepala keluarga atau anggota keluarga, yang mengisi formulir sensus penduduk online. Rata-rata waktu yang diperlukan sekitar lima menit untuk mengisi satu keluarga dengan anggota sebanyak empat orang. Cara ini dinilai sangat mudah dan fleksibel.
Laman https://sensus.bps.go.id baru akan aktif mulai tanggal 15 Februari 2020 pukul 00:00 WIB. Namun sebelum masuk pada jadwal sensus penduduk online, masyarakat dapat terlebih dulu memeriksa apakah nomor kartu keluarga dan NIK pada e-KTP sudah terhubung online. Sebab hanya penduduk yang memiliki e-KTP saja yang dapat berpartisipasi pada sensus penduduk online. Laman pengecekan tersebut ada di https://sensus.bps.go.id/ceknik/
Lalu bagaimana dengan mereka yang mempunyai keterbatasan dalam mengakses secara online? Mereka yang belum bisa memperbarui data kependudukan secara mandiri dan online, nantinya akan diwawancara langsung oleh petugas sensus dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan Juli 2020. Cara ini mirip dengan sensus-sensus sebelumnya. Hanya saja ada sentuhan modern pada salah satu metodenya. Wawancara langsung oleh petugas sensus nantinya akan menggunakan dua cara. Cara pertama yakni dengan kertas kuesioner untuk mencatat keterangan penduduk. Cara ini dikenal dengan istilah Pencil and Paper Interviewing (PAPI). Cara konvensional yang umum digunakan pada sensus sebelumnya. Cara kedua adalah menggunakan smartphone. Cara ini disebut pula dengan Computer Assisted Personal Interviewing (CAPI). Cara modern yang baru ada pada Sensus Penduduk 2020.
Sensus penduduk online jauh lebih mudah dan sederhana. Bahkan tidak tidak memerlukan waktu lama untuk mengisi datanya jika dibandingkan dengan metode wawancara. Jadi masyakarat jauh lebih baik mengisi data secara mandiri secara online, dibandingkan menunggu wawancara dari petugas sensus. Tentunya dengan catatan masyarakat dapat terhubung secara online.

Mengapa Online?
Era digital saat ini menjadi alasan utama Pemerintah akhirnya memutuskan menggunakan sistem online pada Sensus Penduduk. Digitalisasi pada kehidupan masyarakat Indonesia sangat kuat. Data survei yang dilakukan oleh Asosiasi Pengguna Jasa Internet Indonesia (APJII) menunjukkan jumlah pengguna internet di Indonesia tumbuh sangat cepat. Pada tahun 2019, jumlah pengguna internet telah mencapai lebih dari 171 juta dari 264 juta dari total penduduk Indonesia. Artinya sekitar 64 persen lebih penduduk Indonesia sudah terhubung dengan internet. Jumlah ini jauh meningkat hampir delapan kali lipat lebih dibandingkan 10 tahun yang lalu, yang hanya pada kisaran 20 juta pengguna.
Momentum inilah yang diambil oleh Pemerintah. Besarnya “penduduk online” adalah potensi bagi Indonesia menerapkan teknologi modern sensus online. Metode modern ini sebenarnya sudah berlaku pada banyak negara lain, terutama di negara maju. Metode ini dikenal dengan sebutan Computer Assisted Web Interviewing (CAWI). Ini artinya Indonesia sudah mulai menuju modernisasi sebagaimana yang dilakukan pada negara-negara maju.

Masa Depan Indonesia
Sensus Penduduk sejatinya akan turut menentukan masa depan bangsa. Karena data kependudukan adalah rujukan dari hampir semua kebijakan pemerintah. Penduduk sendiri adalah objek sekaligus subjek pembangunan. Implikasinya agar kebijakan dan program yang dibuat tepat sasaran, secara efektif dan efisien, maka sumber data yang digunakanpun haruslah akurat. Dengan Sensus Penduduk inilah saat yang tepat untuk menyempurnakan basis data kependudukan.
Terlebih lagi sensus penduduk modern ini akan menyejajarkan Indonesia dengan negara maju lainnya. Marilah kita semua penduduk Indonesia mendukung pelaksanaan Sensus Penduduk. Caranyapun cukup mudah, murah, dan fleksibel. Setiap penduduk Indonesia yang mempunyai akses internet, mari kita perbarui data kependudukan kita di laman situs di atas. Jika tidak punya akses internet, maka terima kedatangan petugas sensus, dan berikan jawaban dengan jujur. Yuk kita sukseskan Sensus Penduduk 2020.