10 September, 2019

#45 Hujan yang Dirindukan





Udara di Kalimantan Selatan semakin memburuk. Apalagi kalau pagi hari. Kabut. Baunya menyengat hidung. Seperti bau habis terbakar. Ini berulang setiap pagi. Menjelang siang, kabut mulai menipis. Tapi udara sangat panas saat di siang hari. 

Seperti hari ini, 10 September 2019, saya dalam perjalanan Banjarbaru-Banjarmasin. Pagi-pagi berangkat dari rumah. Sekitar jam 7-an. Kabut menyelimuti udara sepanjang jalan dua kota tersebut. Paling parah di sekitar landasan ulin km 18 hingga bandara. Luar biasa kabutnya. Jarak pandang bahkan ada yang hanya 20 meter saja. Di depan kita tidak bisa melihat jelas lagi. Jadi hendaknya pengendara menyalakan lampu kendaraannya. Tak usah ngebut. Sangat berbahaya.

Hari ini dengan sepeda motor, saya menghabiskan waktu 70 menitan untuk sampai ke tujuan. Biasanya cukup antara 35-40 menit sudah nyampe. Hampir 2 kali lipat, saat ada kabut seperti ini. 

Hujan sudah lama tidak hadir di bumi Kalimantan Selatan. Entah sudah berapa bulan terlewat. Musim kemarau masih melanda. Kebakaran lahan sudah terjadi beberapa kali. Entahlah disengaja atau tidak. Setiap kita hendaknya tidak memperburuk udara. Sebaiknya kita tidak perlu membakar sampah saat kemarau ini. Sebab asap dari sampah justru menambah buruk kualitas udara.

Semoga kemarau ekstrem ini akan segera berlalu. Dan hujan yang dirindukanpun akan segera muncul.