16 August, 2016

#28 Sang Saka Merah Putih itu Berkibar di Puncak Bukit Batas

Oleh: Abdurrahman


     Ada banyak cara orang mengekspresikan hari kemerdekaan negara kita Indonesia, 17 Agustus. Begitu pula dengan kami, pecinta travelling; Ricky, Raden, Yanu dan ane sendiri Abdurrahman. Oh ya, ini bukan dalam konteks ashobiyah, yang bagi sebagian saudara kita diyakini sebuah keharaman. Tidak, ane bukan mengangkat masalah ini. Ane tetap mencintai Islam dan menjunjung tinggi Islam di atas segalanya. Saudara se-Islam di mana saja berada tanpa sekat ashobiyah.




     Kembali ke topik Hari Kemerdekaan Indonesia. 71 tahun Indonesia telah menyatakan kemerdekaannya. Maka dengan semangat mensyukuri nikmat merdeka tersebutlah, kami melakukan pendakian selama 1,5 jam menuju puncak puncak Bukit Batas, Kawasan Danau Riam Kanan, Kabupaten Banjar. Sesampainya di puncak, dengan rasa antara lega dan lelah, kami kibarkan sang “Merah-Putih”.


    Inilah bentuk kesyukuran itu. Berkibarlah sang Merah Putih. Dirgahayu Indonesiaku...

 


 

14 August, 2016

#27 Bukit Batas, Pesona "Raja Ampatnya" Kalimantan Selatan



Oleh: Abdurrahman



Alam Kalimantan Selatan ternyata menyimpan potensi wisata yang tidak kalah dengan daerah lain di Indonesia. Destinasi wisata di daerah ini tidak hanya menampilkan Pasar Terapung dan Loksado yang memang telah dikenal masyarakat Indonesia. Ternyata masih ada satu destinasi yang cukup berpotensi untuk dipopulerkan, meskipun destinasi ini telah lama ada. 

Ya,.... destinasi ini adalah Bukit Batas di desa Tiwingan Kecamatan Aranio Kalimantan Selatan. Bukit Batas merupakan merupakan puncak sebuah pulau di Kawasan Danau Riam Kanan di Desa Tiwingan, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

Perkenalkan kami para traveler muda alumni SMA Negeri 1 Banjarmasin tahun 2001, Ricky Junianda, Raden Indra B., Ahmad Dayanun dan Abdurrahman. Perjalanan kami dimulai dari Banjarmasin sejak pukul 11 pagi hari sabtu 13 Agustus 2016. Dari simpang Empat Tugu Banjarbaru, perjalanan kami lanjutkan ke arah Riam Kanan. Dari perempatan sini diperlukan waktu sekitar 40 menit hingga menuju dermaga Riam Kanan. Jika kalian ingin menginap, maka persiapkan mental, fisik dan perbekalan dengan lengkap. Karena pengalaman kami membuktikan, salah satu dari tiga unsur tersebut tidak terpenuhi maka rencana kami yang semula menginap akhirnya gagal.

Dari dermaga Riam Kanan, kami mencarter kelotok (perahu bermesin) dengan harga Rp200.000 untuk satu kali trip keberangkatan. Harga menjadi Rp 300.000 jika trip keberangkatan dan kepulangan sekaligus pada hari yang sama. Namun jika kalian ingin hemat, sebaiknya berangkatnya bareng saja dengan rombongan lain, agar bisa lebih murah perorangnya. Satu kelotok dapat dimuat sekitar 15 orang. Untuk kelotok ukuran besar dapat memuat sepeda motor. Perjalanan ditempuh sekitar 45 menit hingga sampai di dermaga Pulau Pinus 2. Di Pulau Pinus ini anda bisa mendapatkan spot-spot yang bagus bagi anda pecinta foto selfi.



Untuk menuju bukit batas, kita akan melintasi jembatan sepanjang 100 meter. Di pulau ini kita akan disambut oleh ketua RT. 2 Desa Tiwingan dan diminta membayar retribusi Rp5.000 per orang, untuk ditukar dengan karcis masuk plus bonus satu sachet Autan. Dari pos retribusi kita akan memempuh sekitar 2 km menuju puncak bukit batas. Kita harus siap secara fisik, karena banyak jalan yang cukup menanjak, bahkan ada spot dengan kemiringan lebih dari 450. Jika anda berniat tidak menginap sebaiknya tidak perlu membawa bekal yang berat, karena cukup menjadi beban anda. Sebelum sampai di puncak kita akan bertemu dengan seorang kakek penjaga pos yang meminta karcis masuk yang kita beli tadi.




Lamanya perjalanan menuju puncak sangat tergantung dengan kita sendiri. Semakin lama kita istriharat, semakin lama pula sampai di bukit batas. Perjalanan kami kemaren menghabiskan waktu sekitar 1,5 jam hingga ke puncak. Ada tiga spot tempat kami beristirahat dengan durasi istrirahat sekitar 10 menit. Di tiga spot ini cukup bagus untuk berfoto-foto, sekaligus untuk istirahat.



Sesampainya di puncak, kami di sambut oleh sebuah warung kecil. Kami menyebutnya dengan warung "jomblo", karena cuman satu-satunya warung yang ada di puncak Bukit Batas ini. Kamipun memesan dan menikmati suguhan mie instan rebus ditemani dinginnya teh es untuk menghilangkan kelelahan kami. Tapi anda jangan kaget dengan harga di warung ini. Hukum ekonomi berlaku di sini, yakni aturan monopoli. Seporsi mie instan seharga Rp7.000 dan teh es Rp5.000. Nikmati hembusan angin dan pemandangan di sini, dan jangan lupa untuk mengambil spot pemandangan di sini.





Awalnya kami berniat menginap dan memasang tenda di puncak. Namun dengan mempertimbangkan satu dan lain hal, akhirnya kami memutuskan membatalkan rencana menginap dan kemudian kembali turun ke dermaga Pulau Pinus 2. Amazing, kita hanya perlu waktu tidak lebih dari 30 menit untuk kembali ke pos retribusi. Ayo ke Bukit Batas..... Salam Traveler........
(abdurrahman, @Banjarbaru 14 Mei 2016).

08 August, 2016

#26 How Population Aging Affects the Macroeconomy?





Oleh: Abdurrahman
 
Apakah ada keterkaitan antara proses penuaan terhadap ekonomi makro? Jika berhubungan, bagaimana keterkaitan itu dijelaskan? Seberapa besar dampaknya?.
Slide presentasi yang pernah dipresentasikan 18 Agustus 2015 di BPS Provinsi Kalimantan Selatan ini mencoba menjawab dari sisi ekonometrik. Dikenalkan pula sebuah tools statistik yang menjawab pertanyaan di atas, sekaligus menjadi jembatan hubungan antara kependudukan dan ekonomi. Tools tersebut adalah National Transfer Account (NTA). Bagi yang mempunyai interest, silahkan download di sini.