*Tulisan dengan judul dan isi yang sama ini bersumber dari Kolom Opini yang ditulis oleh Abdurrahman di Harian Radar Banjarmasin edisi Kamis, 13 Februari 2020.
Sensus Penduduk tahun 2020 akan tercatat dalam
sejarah bangsa Indonesia sebagai sensus penduduk modern pertama. Untuk kali
pertama Indonesia menggunakan metode dengan basis data kependudukan yang
bersumber dari registrasi penduduk (e-KTP)
untuk kemudian dilakukan pembaruan data secara online. Metode ini memungkinkan setiap penduduk untuk memperbarui
data kependudukannya secara mandiri dengan memanfaatkan jaringan internet.
Masyarakat dapat memperbarui data keluarganya
dengan mengakses laman situs di https://sensus.bps.go.id yang dijadwalkan pada
tanggal 15 Februari hingga 31 Maret 2020. Masyarakat cukup menyiapkan data kartu
keluarga yang berisi nomor kartu keluarga dan Nomor Induk Kependudukan (NIK) serta
nomor akte nikah/cerai bagi yang sudah berkeluarga. Kemudian tinggal mengisi
formulir online, yang berisi tentang
nama, tempat tinggal, tanggal lahir, pendidikan dan pekerjaan. Dalam satu
keluarga cukup salah seorang, baik kepala keluarga atau anggota keluarga, yang
mengisi formulir sensus penduduk online.
Rata-rata waktu yang diperlukan sekitar lima menit untuk mengisi satu keluarga
dengan anggota sebanyak empat orang. Cara ini dinilai sangat mudah dan
fleksibel.
Laman https://sensus.bps.go.id baru akan aktif
mulai tanggal 15 Februari 2020 pukul 00:00 WIB. Namun sebelum masuk pada jadwal
sensus penduduk online, masyarakat
dapat terlebih dulu memeriksa apakah nomor kartu keluarga dan NIK pada e-KTP sudah terhubung online. Sebab hanya penduduk yang
memiliki e-KTP saja yang dapat
berpartisipasi pada sensus penduduk online.
Laman pengecekan tersebut ada di https://sensus.bps.go.id/ceknik/
Lalu bagaimana dengan mereka yang mempunyai
keterbatasan dalam mengakses secara online?
Mereka yang belum bisa memperbarui data kependudukan secara mandiri dan online, nantinya akan diwawancara
langsung oleh petugas sensus dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan Juli
2020. Cara ini mirip dengan sensus-sensus sebelumnya. Hanya saja ada sentuhan
modern pada salah satu metodenya. Wawancara langsung oleh petugas sensus nantinya
akan menggunakan dua cara. Cara pertama yakni dengan kertas kuesioner untuk
mencatat keterangan penduduk. Cara ini dikenal dengan istilah Pencil and Paper Interviewing (PAPI).
Cara konvensional yang umum digunakan pada sensus sebelumnya. Cara kedua adalah
menggunakan smartphone. Cara ini
disebut pula dengan Computer Assisted
Personal Interviewing (CAPI). Cara modern yang baru ada pada Sensus
Penduduk 2020.
Sensus penduduk online jauh lebih mudah dan sederhana. Bahkan tidak tidak
memerlukan waktu lama untuk mengisi datanya jika dibandingkan dengan metode
wawancara. Jadi masyakarat jauh lebih baik mengisi data secara mandiri secara online, dibandingkan menunggu wawancara
dari petugas sensus. Tentunya dengan catatan masyarakat dapat terhubung secara online.
Mengapa
Online?
Era digital saat ini menjadi alasan utama
Pemerintah akhirnya memutuskan menggunakan sistem online pada Sensus Penduduk. Digitalisasi pada kehidupan masyarakat
Indonesia sangat kuat. Data survei yang dilakukan oleh Asosiasi Pengguna Jasa
Internet Indonesia (APJII) menunjukkan jumlah pengguna internet di Indonesia
tumbuh sangat cepat. Pada tahun 2019, jumlah pengguna internet telah mencapai
lebih dari 171 juta dari 264 juta dari total penduduk Indonesia. Artinya
sekitar 64 persen lebih penduduk Indonesia sudah terhubung dengan internet.
Jumlah ini jauh meningkat hampir delapan kali lipat lebih dibandingkan 10 tahun
yang lalu, yang hanya pada kisaran 20 juta pengguna.
Momentum inilah yang diambil oleh Pemerintah. Besarnya
“penduduk online” adalah potensi bagi
Indonesia menerapkan teknologi modern sensus online. Metode modern ini sebenarnya sudah berlaku pada banyak
negara lain, terutama di negara maju. Metode ini dikenal dengan sebutan Computer Assisted Web Interviewing (CAWI).
Ini artinya Indonesia sudah mulai menuju modernisasi sebagaimana yang dilakukan
pada negara-negara maju.
Masa Depan Indonesia
Sensus Penduduk sejatinya akan turut
menentukan masa depan bangsa. Karena data kependudukan adalah rujukan dari
hampir semua kebijakan pemerintah. Penduduk sendiri adalah objek sekaligus
subjek pembangunan. Implikasinya agar kebijakan dan program yang dibuat tepat
sasaran, secara efektif dan efisien, maka sumber data yang digunakanpun
haruslah akurat. Dengan Sensus Penduduk inilah saat yang tepat untuk
menyempurnakan basis data kependudukan.
Terlebih lagi sensus penduduk modern ini akan
menyejajarkan Indonesia dengan negara maju lainnya. Marilah kita semua penduduk
Indonesia mendukung pelaksanaan Sensus Penduduk. Caranyapun cukup mudah, murah,
dan fleksibel. Setiap penduduk Indonesia yang mempunyai akses internet, mari
kita perbarui data kependudukan kita di laman situs di atas. Jika tidak punya
akses internet, maka terima kedatangan petugas sensus, dan berikan jawaban
dengan jujur. Yuk kita sukseskan Sensus Penduduk 2020.