09 March, 2012

#12 Shodaqoh Itu Memang Ajaib Lho.....

Teman, jangan pernah menolak deh kalo ada orang yang meminta – minta kepada kita dan juga tak boleh menghardik mereka. Islam memang tidak mengajarkan orang agar menjadi peminta – minta. Tapi Islam juga mengajarkan agar peduli dengan orang sekitar kita. Tidaklah pantas bagi kita bersenang – senang sedangkan tetangga atau orang di sekitar kita dalam keadaan menderita. Islam juga sudah mengajarkan bahwa tangan di atas atau orang yang memberi lebih baik daripada tangan di bawah atau orang yang meminta. Tidak boleh pula kita lantas menghardik peminta – minta hanya karena baju mereka yang lusuh, suara rintihan mereka yang mengganggu telinga, dan segala bentuk kondisi mereka yang membuat kita terganggu.

Teman, ingatlah bahwa mereka adalah makhluk ALLAH juga. Hina di mata manusia hanya berbentuk zahir. Namun sebagai ciptaan ALLAH, di hadapan ALLAH adalah sama. Dengan bahasa analognya adalah bahwa, peminta – minta, tukang becak, tukang sampah, pedagang, pegawai, posisinya sama di hadapan ALLAH yang maha Pencipta. Apalagi pejabat, menteri, sampai presiden sama saja. Yang membedakan di antara mereka adalah amal yang diperbuat selama di dunia. Jika kita diberikah kelebihan rejeki dari ALLAH alangkah baiknya kita berbagi sesama.

Salah satu bentuk berbagi itu adalah dengan shodaqoh. Shodaqoh itu memang ajaib lho teman. Jangan pernah ragu deh untuk bershodaqoh. Orang yang bershodaqoh secara zahir berkurang harta yang ia pegang di dunia. Namun hakikatnya ia telah menabung untuk akhiratnya. Bahkan janji Allah orang yang bersyukur atas nikmat dari ALLAH, yang salah satu bentuknya dengan bershodaqoh akan diberi oleh ALLAH kenikmatan yang berlipat, bahkan sampai 7 kali lipat. Namun sebaliknya jika ingkar nikmat dan tidak bersyukur akan diberikan ALLAH peringatan dalam bentuk yang tidak pernah kita duga.
Tentang shodaqoh, saya teringat dengan sebuah pengalaman. Suatu waktu saya bersilaturahim ke rumah keluarga yang memang dapat dikategorikan jauh dari hal yang berada. Rumahnya kos, dari kayu yang hampir lapuk, ukurannya lebih kurang 2 x 3, dihuni oleh 4 orang. Keadaannya memang memprihatinkan. Saya berniat ingin memberinya uang. Saat itu saya membawa uang kurang dari 100 ribu. Padahal saat itu saya berencana membeli sesuatu yang penting. Melihat keadaan mereka saya berubah pikiran dan berniat menyerahkan uang 50 ribu. Tidak mengapa lah. Mereka lebih membutuhkan saya pikir. Akhirnya saya menyerahkan uang tersebut.

Saat perjalanan pulang saya dapat telpon dari seorang teman untuk bertemu di suatu tempat. Di sinilah letak Keajaiban itu. Saya mengatakan ini memang keajaiban, karena tidak pernah terduga. Setelah bertemu, dia ternyata menyerahkan uang sekitar Rp200.000,- plus sebuah benda. Yang jika diuangkan semuanya mungkin hampir Rp.350.000,-. Coba perhatikan jika ini memang balasan dari ALLAH, berarti benar firman ALLAH itu bahwa ganjaran orang bershodaqoh itu 7 kali lipat.

Oleh karena itu jangan pernah menghinakan peminta – minta. Jangan pernah ragu untuk bershodaqoh kepada mereka, yang memang mereka termasuk dalam fakir miskin. Tanpa kita sadari bahwa mereka adalah ladang amal. Kelak amalan bershodaqoh ini menambah timbangan amal baik kita di saat yaumil hisab nanti. Bukan kah seorang hamba ALLAH yang termasuk dalam golongan aghniya itu akan diminta pertanggung jawaban kemana harta nya selama didunia dibelanjakan? Ingat kawan, ternyata harta saat di dunia hanyalah titipan belaka. Tak bisa sedikitpun akan dibawa ke alam kubur. Yang menjadikan ia abadi jika harta itu dibelanjakan untuk kebaikan seperti halnya shodaqoh. Harta yang dishodaqohkan itulah harta yang sejati. Shodaqoh memang ajaib. Wallahhu’alam bishshowab.

No comments:

Post a Comment