“Mas...
Banjarmasin kotor ya kotanya”. Pernyataan ini terlempar dari seorang pendatang
di Banjarmasin. Bukan untuk pertama kalinya, namun sudah beberapa kali celetukan
ini secara sadar terucap dari orang yang berbeda. Umumnya mereka membandingkan
dengan kota tempat asal mereka atau kota yang pernah mereka tinggal sebelumnya.
Bagi
orang Banjarmasin, yang lahir dan dibesarkan di Banjarmasin, mungkin terlihat
biasa, karena memang sudah terbiasa dengan kondisi yang ada. Dulu kalau tidak
salah ingat, tahun 1995 Banjarmasin pernah mendapatkan penghargaan adipura.
Adipura adalah sebuah penghargaan dari Pemerintah bagi daerah yang berprestasi
menjaga kebersihan daerahnya. 20 tahun kemudian, Banjarmasin kembali mendapatkan
Adipura di bidang kebersihan dan pengelolaan lingkungan perkotaan.
Banjarmasin
sekarang tumbuh menjadi kota yang mapan dan modern. Bangunan-bangunan besar
berdiri dengan gagahnya. Namun kebersihan kota ini perlu menjadi perhatian
serius. Beberapa sudut kota terdapat area-area padat pemukiman, dan cenderung
ke arah kumuh jika tidak tertata dengan baik.
Sumber Ilustrasi: www.beritabanjarmasin.com
Dalam teori wilayah perkotaan,
area kumuh (slum area) pada negara-negara
berkembang memang tumbuh. Namun untuk menjaga kebersihan kota, area-area yang
termasuk pada pemukiman ini juga harus dikontrol. Inilah tantangan pertama bagi
kota Banjarmasin untuk menjadikan Kota ini bersih dan nyaman. Terlebih lagi
jika area-area tersebut berada di bantaran sungai. Tantangan ini akan semakin
berat.
Di
tempat-tempat keramaian, akan lebih banyak lagi ditemukan sampah berserakan. Tempat
itu adalah pasar-pasar tradisional. Tempat wisata seperti siring, area maskot
bekantan, di sekolah-sekolah juga demikian. Sungguh berat pekerjaan dari
pasukan kuning untuk membersihkan sampah-sampah itu.
Belajar
dari yang Berhasil
Dahulu
ketika penulis menjadi narasumber tentang penggalian sumber pertumbuhan ekonomi
baru di suatu Kabupaten di Kalimantan Selatan, dipaparkan contoh-contoh daerah
di Jawa yang maju perekonomiannya. Namun saran ini ditolak mentah-mentah,
dengan alasan kita tidak bisa membandingkan mereka yang Jawa dan kita yang di Kalimantan.
Mereka lengkap fasilitasnya. Mereka inilah... mereka itulah... dan lain
sebagainya.
Penulis
mengatakan bahwa di Jawa itu hanyalah role model saja, supaya ada pegangan
dalam melangkah. Perkara kita kalah dalam berbagai hal, itulah yang menjadi
tantangannya.
Analogi
ini serupa dengan bahasan ini. Baiklah kita akan kesampingkan kota-kota di Jawa
yang maju, bersih, dan atau langganan penerima adipura. Kita lihat kota di
provinsi tetangga, yakni Balikpapan. Sekali lagi kita bukan mau membanding-bandingkan
karena kelebihan dan kekurangan yang dimiliki masing-masing. Fokusnya adalah hanya
menjadikan Balikpapan sebagai role model.
Balikpapan
adalah salah satu dari tiga daerah yang mendapatkan Adipura Paripurna. Adipura
paripurna sendiri adalah penghargaan tertinggi terhadap kota/ibukota kabupaten
yang telah mampu memberikan kinerja terbaik.
Saya
ingin mengutip tulisan dari seorang blogger Kompasiana, Deni Suryana, dipublis
24 Juni 2015. Tulisan beliau cukup memberikan gambaran mengapa Kota Balikpapan layak
menjadi role model sebagai kota yang
bersih dan nyaman. Berikut kutipannya:
“Terus terang saya sangat
kerasan atau betah berada di Kota Ini, hal utama yang membuat saya nyaman dan
betah tinggal di Kota ini adalah kebersihan dan ketertibannya sangat terjaga.
Meski Kota Balikpapan memiliki udara yang relatif panas, baik di siang maupun malam hari namun Kota ini menawarkan kesejukan lainnya yaitu kebersihan dan keteraturan. Dari banyak Kota yang pernah saya singgahi dan saya tinggali Kota Balikpapan lah menurut saya Kota yang paling layak dan nyaman untuk dihuni dan ditinggali. Pantas jika Kota ini langganan untuk mendapatkan predikat Kota Terbersih dan memiliki koleksi Adipura yang cukup banyak.
Meski Kota Balikpapan memiliki udara yang relatif panas, baik di siang maupun malam hari namun Kota ini menawarkan kesejukan lainnya yaitu kebersihan dan keteraturan. Dari banyak Kota yang pernah saya singgahi dan saya tinggali Kota Balikpapan lah menurut saya Kota yang paling layak dan nyaman untuk dihuni dan ditinggali. Pantas jika Kota ini langganan untuk mendapatkan predikat Kota Terbersih dan memiliki koleksi Adipura yang cukup banyak.
Jika anda kebetulan ada waktu
main ke Balikpapan coba anda lihat-lihat di sekeliling kota, akan sangat sulit
menemukan sampah berserakan. Ini tentu bukan kebetulan, namun memang kota ini
memiliki sistem pemeliharaan kebersihan yang luar biasa.
Jika anda lihat di sepanjang
kota Balikpapan pasti anda akan menemukan petugas kebersihan stand by
dan membersihkan lingkungan. Baik siang maupun pagi di pagi buta pun mereka
sudah bekerja. Saya pernah berbincang dengan salah seorang petugas kebersihan,
konon katanya mereka mulai bekerja sejak pukul 02.00 WITA. Dan sistem kerjanya
dibagi menjadi beberapa shift.
Salah satu yang cukup unik
adalah bahwa setiap kendaraan roda 4 (empat) wajib menyediakan tempat sampah di
kendaraannya, dan dengan random diadakan razia. Jika kendaraan tidak
menyediakan tempat sampah tersebut maka akan ada sanksi yang harus ditanggung
oleh pemilik/ pengendara. “
Kota
Balikpapan bersih dan nyaman bukanlah tanpa usaha. Ada begitu panjang proses
dan begitu banyak kebijakan yang mendukung sehingga Balikpapan bersih dan
nyaman seperti sekarang. Beberapa kebijakan dan peraturan yang baik, tentulah
dapat menjadi contoh bagi Banjarmasin.
(Abdurrahman @Banjarmasin, 24 Juli 2017)
No comments:
Post a Comment