18 May, 2019

#41 Kesederhanaan di sudut Kota Banjarbaru

Oleh: Abdurrahman

Namanya Kelurahan Palam. Terkadang disebut kampung Palam. Berada di wilayah kecamatan Cempaka, Kecamatan paling luas di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Statusnya memang kelurahan, namun suasana pedesaan lebih kental terasa. Inilah keunikan pertama dari kampung Palam. Sebuah pedesaan di wilayah perkotaan.

Mayoritas masyarakat kampung ini adalah petani. Petani tanaman pangan. Sejak dulu, Kampung Palam dikenal sebagai wilayah penghasil padi lokal. Sebagian lainnya adalah pengrajin anyaman purun. Di kampung ini terdapat pusat pengrajin purun. Lokasinya dikenal dengan sebutan Kampung Purun. Unik, kampung dalam kampung. Sebagiannya lagi berusaha di perairan umum, sebagai pencari ikan. 

http://kel-palam.banjarbarukota.go.id/

Keunikan kedua adalah hubungan antara Kampung Palam dan Martapura. Faktanya masyarakat Palam mempunyai kedekatan dalam beberapa hal dengan Martapura, ibu kota Kabupaten Banjar dibandingkan Banjarbaru sendiri. Padahal jarak Kampung Palam ke Banjarbaru hanya berkisar 6 km. Sementara ke Martapura setidaknya berjarak 14,4 km. 

Aktivitas ekonomi masyarakat Palam ternyata lebih banyak ke Martapura di bandingkan ke Banjarbaru. Angkutan pelajarpun juga tersedia dari Palam ke arah Martapur via Cempaka. Angkutan rute Palam-Banjarbaru sendiri belum ada. Tersedianya angkutan desa Cempaka-Martapura nyatanya memudahkan penduduk Palam ke Martapura. Percakapan di warung-warung kopi di Palampun lebih sering topiknya tentang Martapura dibandingkan Banjarbaru.

Fakta unik berikutnya adalah tentang harga. Gambaran sederhana, di awal tahun 2019, di Palam kita tidak sulit menemukan seporsi nasi kuning harganya Rp8.000,-. Di sebuah Madrasah Palam bahkan dijumpai Rp5.000,- per porsi. Kantin Madrasahnya lebih ekstrim, seporsi nasi goreng untuk anak menyentuh harga Rp2.000,-. Bubur ayam Banjarpun laku keras karena cukup membayar Rp3.000,- untuk 1 porsinya. Sesuatu yang sulit ditemukan di Banjarbaru.

Yang terakhir adalah tentang keakrabannya. Karakteristik penduduk kota umumnya seperti individualis, dan kurang mengenal tetangga tidak tampak di sini. Setiap ada hajatan, tetangga akan berbondong-bondong membantu. Tradisi yang mulai sulit ditemukan di perkotaan.

No comments:

Post a Comment