22 February, 2012

#9 That is Amazing

Untuk kesekian kalinya saya ditugaskan untuk ikut sebuah pelatihan di Banjarmasin. Rencananya pagi – pagi sekali besok hari jumat, saya ikut menumpang angkutan colt (orang di daerahku menyebutnya taksi balarut dalam bahasa banjar) dari Batulicin menuju Banjarmasin, dengan harapan sebelum waktu sholat jum’at dimulai saya sudah sampai di rumah Banjarmasin. Sehabis sholat subuh dan sarapan dari tempat kos saya berangkat menuju tempat ngetem taksi dengan di antar tukang ojek. Jalanan masih sepi memang. Belum ada penumpang yang lain.

Karena batas waktu ngetem taksi di dalam kota ini hanya sampai jam 7.30, jadi meskipun belum penuh, taksi mau tidak mau harus berangkat. Akhirnya taksi berangkat meskipun awalnya dengan agak pelan, karena sang supir masih berharap ada penumpang lagi bertambah. Taksi memang terus berlaju, namun Sampai di daerah Sebamban, supir menghentikan taksinya. Katanya menunggu penumpang yang sudah membuat janji. Ditunggu lebih dari setengah jam, tidak juga muncul. Wah kalau sudah begini, jangan – jangan bisa tidak sampai Banjarmasin sebelum sholat jumat.

Akhirnya kekhawatiranku terbukti. Jam sudah menunjukkan pukul 12.15. ini artinya tinggal beberapa menit lagi adzan jumat segera berkumandang. Taksi melaju kencang bergerak melewati kota pelaihari. Dalam pikiranku saya harus bayar taksi lagi sekali jika saya haris turun sebelum sampai Banjarmasin. Yah saya nekad aja, saya harus turun dari taksi meski belum sampai ke Banjarmasin agar bisa sholat jum’at. Saya pikir sholat jumat lebih penting dari pada harus sampai Banjarmasin namun meninggalkan sholat jum’at, paling tinggi nanti bayar Rp 10.000. Tidak apalah, ALLAH maha tahu apa yang terjadi pada hamba-Nya.

Tepat di saat khatib sedang khutbah saya minta turun ke pada supir di sekitar bundaran pal 20 yang kebetulan ada masjid di pinggir jalan A. Yani. Saya pun bergegas untuk berwudhu dan memasuki masjid. Selesai sholat jumat saya masih sempat makan pentol di depan masjid, makanan kesukaan saya sejak kecil. Hitung – hitung untuk mengganjal perut. He he...

Saya berdiri di seberang masjid pinggir jalan A. Yani untuk mencegat taksi Banjarbaru atau Martapura yang menuju Banjarmasin. Taksi pertama lewat saja, karena penumpang penuh. Lama juga menunggu, mungkin karena pas habis jum’atan. Setelah lama sekitar 30 menit, keajaiban itu datang, nampak dari kejauhan sepertinya saya mengenal sebuah mobil kijang berjalan mendekatiku. Mobil kijang itu adalah mobil dinas BPS Provinsi Kalimantan Selatan. Ya tidak salah lagi. Kebetulan sekali yang membawa mobil itu adalah teman saya kuliah. Teman saya dalam mobil itu melihat ke arah saya dan perlahan diapun berhenti. Saya langsung naik dan menumpang dia menuju Banjarmasin. Dia habis mengantar tamu dari Jakarta ke Bandara Syamsudinnoor.

Alhamdulillah, saya bersyukur kepada atas pertolongan ini. Tak perlu lagi saya mengeluarkan uang untuk bayar angkot lagi. Itulah keajabaikan yang diperlihat ALLAH pada hambanya. Yakinlah Berbuat kebaikan, beribadah kepada ALLAH, pasti ada ganjarannya. Percayalah. Jangan pernah ragu untuk beribadah dan berbuat baik.

No comments:

Post a Comment