30 January, 2018

#38 Pendidikan Tinggi, Pelanggaran Tinggi



Ada satu kegelisahan saya selama dua tahun terakhir tinggal di Kota Banjarbaru ini. Saya tidak tahan untuk tidak menulisnya. Karena semakin lama semakin intens pelanggaran ini. Lama-lama menjadi kebiasaan dan menjadi pembenaran, dan akan diikuti banyak orang. Masalah tersebut adalah disiplin berlalu lintas.

Jika dibandingkan dengan Banjarmasin, yang penduduknya lebih padat dibandingkan Banjarbaru, disiplin berlalu lintas masyarakat Banjarbaru levelnya masih berada di bawah. Kita tidak sulit menemukan pengendara kendaraan melawan arus. Yang terbanyak adalah sepeda motor. Tapi beberapa mobil juga pernah saya lihat di ruas jalan Trikora dan jalan Karang Rejo - Palam. Saya tidak mengetahui persis penyebabnya. Tapi jika diperhatikan, di Banjarmasin banyak tersedia pos polisi. Sementara di Banjarbaru belum sebanyak di Banjarmasin. Apakah ini ada hubungannya? Belum bisa dipastikan. Perlu ada penelitian mungkin untuk menjawabnya.

Kegelisahan saya semakin beralasan. Sebabnya Banjarbaru merupakan satu dari sedikit daerah di Indonesia yang memiliki Indeks Pembangunan Manusia (IPM) berkategori tinggi, yakni di atas 70. IPM ini sendiri dibentuk dari komponen pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Semakin tinggi IPM semakin tinggi pula capaian pembangunan manusianya. Di wilayah Kalimantan Selatan, IPM Banjarbaru merupakan tertinggi, bahkan di atas Banjarmasin. Level pendidikan rata-rata penduduk Banjarbaru, berada paling atas. Sayangnya perilaku dalam berlalu lintas belum sejalan dengan pendidikan yang dimiliki. Itulah sebabnya jumlah kecelakaan di Banjarbaru lebih tinggi dibandingkan Banjarmasin. Sebagai gambaran, tahun 2016 tercatat 70 kasus kecelakaan lalu lintas kendaraan bermotor. Lebih tinggi dari Banjarmasin yang hanya 55 kasus pada tahun yang sama. 

Memang kita tidak bisa menggeneralisir masyarakat Banjarbaru secara umum. Bisa saja pelakunya oknum. Oknumnya mewabah. Namun inilah gambaran makronya. Jika pelanggaran ini membudaya, maka sulit untuk menghilangkan budaya. Perlu ada upaya khusus untuk membangun disiplin pengendara kendaraan di Banjarbaru. Sebagai warga Banjarbaru, inilah salah satu bentuk kepedulian saya. Semoga menjadi perhatian bagi semua pihak yang terkait.

(Abdurrahman@banjarbaru,30012018)




No comments:

Post a Comment